Sungguh sebuah fenomena yang mengalahkan kehebohan berita tewas dan tertangkapnya teroris pada masanya.. Penting ya dibahas?? Enggak sih (*garuk-garuk kepala).. tapi kenapa juga semua orang musti heboh, terutama pihak-pihak yang nanti bakalan saya bahas. Saya nulis bukannya ikutan heboh, cuma mau melihat sebuah fenomena dari kacamata saya aja (bukan karena saya minus matanya.. alaaah penting dibahas!!).
Lucu aja ngeliat status di Facebook teman saya waktu media memberitakan kematian Noordin M. Top yang tidak lain tidak bukan adalah seorang teroris asal Malaysia yang sudah dikejar-kejar Polisi sejak lama, dan akhirnya bisa ditangkap tapi dalam keadaan “you know laaahhh” (saya serem menuliskannya disini hihihi..). Statusnya bertuliskan, Noordin VS Miyabi. Bayangin aja, pada saat yang bersamaan berita kematian Noordin dan akan dirilisnya film layar lebar Menculik Miyabi (MM) muncul di media (terutama di internet). Film MM sendiri, akan dibintangi dan ditulis naskahnya oleh Raditya Dika yang sebelumnya sukses lewat ‘Kambing Jantan’. Sementara Miyabi tampil sebagai artis pendukungnya. Kalau Noordin tampiil sebagai tokoh utama dalam serial pengeboman yang terjadi di Indonesia. Pasti banyak yang lebih mengetahui berita tentang teroris tersebut dibanding saya.
10 kata yang paling banyak dicari di situs detik.com, Miyabi mengalahkan nama si teroris. Bayangin aja neng Miyabi menempati posisi pertama sedangkan kata Malaysia menduduki posisi 9 dan teroris di posisi 10. Bisa dibayangkan kan berapa juta penduduk Indonesia yang lebih penasaran sama Miyabi dibanding mencari informasi tentang teroris?
Waktu berita para tokoh-tokoh tersebut mencuat diberbagai media, untuk pertama kalinya itu pula saya mengetahui wajah neng Miyabi. Sumpeehhh.. beneran saya mah gak bohong. Bukannya mau munapik pake f, karena saya tidak tertarik sama yang begituan terutama dari Jepang (abis berisiiiik hahaha!! :-P). Dulu pas temen-temen saya pada heboh “miyabi-miyabi”, saya pura-pura tau aja (toh mereka juga enggak ngebahas atau nanya saya sudah nonton atau belum). Makanya pas saya lihat berita tentang film yang akan dibintangi Miyabi di Indonesia dan ada fotonya disitu, saya bilang, “oooh.. ini yang namanya Miyabi.. cantik ya?” sama suami saya. Eh dia langsung protes, bukan protes fisiknya tapi enggak percaya saya baru pertama kali lihat si neng Miyabi. Yeah you know kaaan, “film-film made in jepang” itu berisik, saya jadi males ngeliatnya juga apalagi tau muka pemainnya. Sudahlah kita lanjutkan ke fenomena berikutnya..
Sangking hebohnya neng Miya (kayak panggilan akrab yah :-D), berbagai media meminta pendapat artis ini lah itu lah (asa teu penting.. jawabannya juga semuanya hampir sama), belum lagi banyak aktor pria yang berebut posisi untuk bisa main di film tersebut. Dilain pihak, ada beberapa kelompok yang menolak keras kedatangan Miyabi kesini. Salah satunya sebuah kelompok “pembela” yang dikenal dengan sepak terjangnya yang selalu menimbulkan kekerasan sampai keresahan masyarakat yang dilewati mereka. Walaupun memiliki keyakinan yang sama, tapi saya memegang teguh bahwa agama mengajarkan kita untuk menyebarkan kedamaian dan kasih sayang bukan kekerasan. Rombongan “pembela” ini datang mengadakan dialog dengan Rumah Produksi film ‘Menculik Miyabi’. Dalam dialog itu, si “pembela” sempat minta supaya peran Miyabi diganti oleh Luna Maya. Nah lo pikir Luna Maya siapa??
Kebingungan saya memuncak ketika banyak orang yang heboh menolak kedatangan orang Jepang tersebut, kok mereka tahu kalau dia pemain film “panas” (teko kali ah..)? Waahh jangan-jangan penikmatnya juga?? Selidik-selidik, katanya kebanyakan dari demonstran mengaku hanya pernah mendengar sepak terjang Miyabi. Melihat aksi Miyabi dalam film-film porno, kebanyakan anggota “pembela” yang ikut berdemo mengaku belum pernah. Salah satu demonstran bilang, kalau dia selama ini tahu dari masyarakat. Ia mengaku belum pernah lihat langsung sendiri, karena itu Miayabi enggak pantas aja datang. “Ya kan katanya dia bintang film porno,” gitu katanya. The funniest part is.. Tak semua demonstran hanya pernah mendengar Miyabi dari omongan mulut saja. Salah satu dari mereka mengaku pernah melihat Miyabi berlaga dalam film pornonya. “Saya pernah melihat di handphone. Tapi nggak terlalu jelas, karena disensor. Ya tapi nggak meniatkan (untuk nonton-red). Tapi itu sangat merusak , masa setiap pemuda punya (video Miyabi-red),” aku seorang demonstran. Lalu apakah dia juga mengoleksi video Miyabi di ponselnya? “Nggak dong. Haram itu!” ujarnya mantap. OK ciiiin..
Biar kata enggak punya koleksinya di handphone atau dimanapun yang bisa kau simpan, melihatnya saja sudah dosa bukan?? Jadi kalau mengkoleksi itu haram lalu melihat itu halal?? Bro.. Bro.. dinegara kita ini masih banyak yang bisa kita bina dan kita bangun bersama-sama dibanding ngeributin masalah pornografi atau goyangan dewi persik. Hal yang merusak memang harus diberantas, tapi kekerasan atau cuma teriak-teriak protes doang, ya engga bisa menghasilkan sesuatu yang lebih baik juga.. Kenapa engga ngebantuin polisi aja nyari teroris? Teroris kan ngerusak bangsa juga, ngebunuh lagi..
Miyabi datang atau tidak datang juga, minat masyarakat sudah terlihat jelas dan dari jumlah penduduk yang jutaan itu, tidak mungkin juga satu-satu kita teriakin “tolak Miyabi.” Semua penduduk di Indonesia ini beragama, so they know which is good or not.. dosa apa kagak.. begitu bukan??
Begitulah kira-kira fenomena yang tengah terjadi saat ini. Ini bisa jadi judul skripsi loh hehehe.. “Fenomena pemberitaan Miyabi di media”, atau “Korelasi minat masyarakat terhadap tokoh Miyabi dan kecenderungan perilaku menyimpang remaja” hehehe.. ngaco tapi menyerempet dikit lah.. lumayan bisa jadi secerca harapan dan penerang bagi otak yang butek dan buntu bagi mahasiswa tingkat akhir hahaha.. ini bisa jadi penelitian bagi mahasiswa ilmu komunikasi.. beritanya yaaa.. bukan Miyabinya :-D.
Saya penah baca di Wikipedia (searching Maria Ozawa di google bukan berarti saya mau lihat yang lebih-lebih :-P), saya penasaran kok muka dia tidak terlihat Jepang asli? Ternyata kepenasaran saya terbukti.. dia keturunan Perancis dan Kanada, sedangkan ibunya Jepang asli. And you know what.. Ozawa had her first sexual experience at the age of 13!! Nah kalau yang begini jangan ditiru, ya adik-adik.. Umur 13, saya masih main layang-layangan di atap rumah sama sepupu. Kalo benangnya putus atau kalah, dilanjutkan dengan makan mie rebus pake telor sambil ngeliatin sepupu saya nyoba-nyoba ngeroko pake ranting pohon yang tengahnya bolong hahaha.. ampuuun daahh..
Ya kita lihat saja kelanjutan dari fenomena ini.. 🙂 Indonesia bakalan terkenal karena Miyabi atau karena banyak dibom teroris??