Bingung mengawalinya.. padahal waktu di Bandung banyak banget hal yang mau dituangkan disini. Setelah di Yogya, yang sudah dipikirkan, diingat-ingat, dicari, dan dikenang (yuk ah..), buyaaaaar semuanya. Mungkin karena melihat keadaan rumah yang sangat berantakan setelah ditinggal pergi selama seminggu. Padahal ada penghuni lainnya yang tidak lain tidak bukan adalah suami saya. “I’m busy.. I’m tired.. bla bla bla..”, gitu jawabannya kalau ditanya kenapa rumah benar-benar dalam keadaan terburuknya :-(.
Waktu berangkat ke Bandung kemarin, teman saya yang kerja di travel agent nawarin tiket pesawat yang lagi harga promo. Berhubung baru gajian :-D, saya terbang dari Yogya ke Jakarta naik pesawat. Baru 15 menit diudara, pramugarinya ngasih pengumuman cuaca sedang buruk jadi sabuk pengaman harus digunakan (kebetulan kalau naik pesawat saya paling males buka sabuk pengaman, apalagi perjalanannya tidak memakan waktu lebih dari 1 jam). Yang jelas cuaca saat itu agak mendung. Duh, rasanya pingin cepet-cepet mendarat waktu pesawat terguncang-guncang.. Naik pesawat kaya lagi naik angkot yang pernya udah enggak berfungsi lalu ngelewatin jalanan yang rusak, goyang banget udah gitu bikin mual, dan yang paling nyebelin adalah saya jadi berpikir yang enggak-enggak. Jadi kepikiran tadi pas mau masuk pesawat sang suami memberikan “sweet kisses” (gyaaa .^_^.), apakah itu akan menjadi ciuman yang terakhir?? Hmmphh.. Alhamdulillah selamat sampai tujuan..
Tiba dibandara Soekarno-Hatta, lanjut ke Bandung pake travel Cipaganti. Seperti biasa di jalan tol KM sekian (saya lupa ^^) pasti berhenti sekitar 15 menit. Sayangnya, waktu istirahat lewat dari waktu yang telah ditentukan karena penumpang lainnya termasuk saya yang sudah berada di mobil harus menunggu sepasang suami istri setengah baya yang sedang menikmati makan siang menuju sore disebuah rumah makan Padang. Padahal selama perjalanan dari bandara sampai tempat peristirahatan di jalan tol, suami istri itu kerjaannya makan mulu. Mau marah juga ngapain, saya kepikiran kalau nanti saya tua bisa aja kayak gitu hehehe..
Selama di Bandung, makanan apa yang enggak mudah saya dapatkan di yogya, semuanya saya lahap!! Berat badan?? Saya pikirkan setelah tiba di Yogya hahaha.. Yang penting lotek dan rujak yang super enak dan pedas, bakso kampung ataupun bakso lainnya, martabak, dan masakan ibuku yang sudah lama tidak dinikmati sudah dimakan semuanya.. huhuuuy.. kenaikan 2 kg tidak begitu berarti buat suami saya.. (I wish -_-‘).
Selain menghabiskan waktu dengan mencari makanan enak, saya juga memanfaatkannya dengan memperpanjang passport dan ngurus ijazah yang tidak bisa dibawa ketika saya pulang ke Yogya. Waktu bikin passport dengan bodohnya saya tidak membawa passport yang lama dan KTP yang tertinggal.. bukan tertinggal tapi saya tinggal buat jaminan atas buku komik yang saya pinjam ditaman bacaan didekat laundry langganan. Fyuuuh.. kudu bayar denda belum lagi bayar “something you cannot mention it” buat memperlancar :-D. Dasar bodoh.. coba dibawa yang lama!! Lumayan tuh dendanya bisa beli sendal baru.. Sendalnya sudah mulai capek dibawa keluar kota terus. Antara sol sendalnya sama buat pijakannya sudah mulai tidak menyatu hehe.. belum lagi secara tiba-tiba HP saya berubah warna layarnya menjadi putih tanpa ada icon-icon yang biasanya menyemarakkan layar HP saya. Tapi dibalik musibah pasti ada sesuatu yang indah menunggu ditempat lain, karena setiba di Yogya ada HP baru dari sang suami untuk saya hahaha.. asiiiik!!! (suami saya sempat curiga, kenapa HP saya rusak pas di Bandung. Dia mensinyalir adanya kecurangan-kecurangan dalam mendapatkan HP baru :-D)
Selanjutnya perjalanan saya dari Bandung menuju Yogya menggunakan kereta. Setiap berangkat pake kereta pagi, saya pasti akan menemukan kejenuhan tingkat tinggi. Kalau berangkat pake kereta malam, kan tinggal tidur tiba-tiba udah sampe. Nah kalau pagi, mau tidur susah mau terjaga terus juga bosen. Untung saya bawa Ipod suami saya, ya walaupun sempat beberapa kali hampir tertidur namun terbangun lagi karena harus mengganti lagu di playlist suami saya yang banyak sekali lagu-lagu last century-nya. Terapung kuakui tanpamu hari ini.. Diriku sepi.. sepi.. Hariku sepi (sepenggal lirik lagu Terapung by Atiek CB.. salah satu koleksi lagu suami saya yang berjaya dijaman mas Boy).. hmmmmmphh..
Pasti pernah denger kan, semenjak diangkatnya menteri baru dikabinet yang baru, mereka lagi semangat-semangatnya menjalani program 100 hari mereka dengan berbagai program. Termasuk menteri perhubungan yang kabarnya memberhentikan Kepala Stasiun Kota ketika melakukan sidak (saya bilang kabarnya karena dibeberapa media sang menteri membantah telah memberhentikan, tapi memindahtugaskan). Yang menakjubkan adalah, selama perjalanan hampir 9 jam, setiap 3-4 jam sekali datang petugas kebersihan untuk membersihkan sampah-sampah yang ada. Saya baru sadar, keadaan kereta yang sebelumnya pernah saya naiki, kali ini dalam keadaan sangat terang dan bersih tidak seperti biasanya. Hmmmm.. karena terbiasa mendapatkan fasilitas yang seadanya tapi tidak sesuai dengan harga yang dibayarkan, perubahan kecil saja sudah membuat saya tersenyum puas. Yaaa semoga dari yang kecil-kecil itu, nanti bakalan melahirkan sesuatu yang besar dan baik buat pengguna transportasi umum.. amiiiin :-).
Tiba di Yogya, dapet HP baru dapet juga kerjaan baru.. apalagi selain kerjaan rumah tangga yang menumpuk.. aaahh lumayan buat mengecilkan badan yang sempat melebar selama di Bandung.. tuh kan bener, dibalik kejadian pasti ada sebuah kejadian lagi huhuhu…